Banyak yang menekan tombol putar, tetapi siapa yang mau membayar? Pada tahun lalu, menonton video digital terus meningkat, baik untuk konten gratis maupun berbayar. Dan semakin banyak remaja yang bersedia membayar untuk konten digital, dengan 63% mengatakan bahwa mereka membeli video digital pada tahun lalu, naik dari hanya 45% pada tahun 2016.
Meskipun konsumsi video digital meningkat, penonton muda belum menyerah pada DVD dan Blu-ray, karena generasi Milenial melaporkan membeli lebih banyak video fisik pada tahun lalu dibandingkan setahun yang lalu. Jadi apa yang mendorong pembelian ini? Menurut Laporan Nielsen Video 360, motivasi untuk menyimpan salinan fisik video termasuk keinginan untuk menambah koleksi video, fitur bonus, dan dapat menonton ketika akses internet tidak tersedia.
Jadi, bagaimana konsumen mengetahui tentang video, film, dan acara TV terbaru? Informasi dari mulut ke mulut masih menjadi yang teratas untuk segala usia. Media sosial adalah pembeda terbesar di antara generasi, dengan hanya 29% dari populasi umum yang mengetahui tentang konten baru dari media sosial. Sebagai perbandingan, 45% remaja dan Milenial membuka media sosial online favorit mereka untuk mencari tahu apa yang menarik untuk dicoba.
Jejaring sosial adalah faktor yang mendorong konsumsi konten video berdurasi pendek. Dari orang-orang yang telah menonton konten video berdurasi pendek dalam tiga bulan terakhir, 66% dari populasi umum dan 72% dari remaja dan generasi Milenial mengatakan bahwa mereka biasanya melihat konten dari media sosial. Di dunia kita yang memiliki rentang perhatian yang semakin sempit, hampir setengah dari populasi melaporkan bahwa mereka juga menonton lebih banyak konten berdurasi pendek dibandingkan setahun yang lalu. Klip video berdurasi pendek dari program TV, segmen berita, konten yang dibuat oleh pengguna, dan video musik semakin populer di antara semua usia, terutama remaja dan Milenial. Mengapa? Para penikmat video pendek mengatakan bahwa mereka melihat konten baru yang lebih baik dan lebih banyak teman yang berbagi video di jejaring sosial.
Untuk wawasan tambahan, unduh Laporan Video 360 Nielsen.
