Pular para o conteúdo
Centro de Notícias >

A qualidade dos produtos FMCG de janeiro a setembro de 2017 é positiva

5 minutos de leitura | Mila Lubis | Novembro de 2017
{“order”:3,”name”:”pubdate”,”attributes”:{“hidePublishDate”:”true”,”jcr:mixinTypes”:”[cq:LiveRelationship]”,”sling:resourceType”:”nielsenglobal/components/content/publishdate”},”children”:null}

Pesan untuk Jurnalis dan Editor:

- Nielsen sangat menyarankan jurnalis dan editor untuk mencantumkan secara singkat metodologi riset Nielsen dalam berita, bilamana merujuk data Nielsen sebagai sumber informasi.

- Untuk menghindari ketidak--tepatan dalam menggunakan referensi data Nielsen, silahkan menghubungi kontak Nielsen diatas untuk klarifikasi informasi.

- Nielsen memiliki hak jawab untuk ketidak--tepatan penggunaan data Nielsen dalam pemberitaan.

A qualidade dos produtos FMCG de janeiro a setembro de 2017 é positiva

Jacarta, 22 de novembro de 2017 - Pertumbuhan belanja iklan sepanjang Januari-September tahun 2017 memperlihatkan pergerakan yang positif dengan nilai pertumbuhan sebesar 8%. Dengan angka pertumbuhan tersebut, total belanja iklan di televisi dan media cetak mencapai Rp107,7 Triliun. Sementara pertumbuhan belanja iklan di kuartal tiga saja naik hingga 16% dibandingkan kuartal tiga tahun lalu. A Demikian menurut hasil temuan Nielsen Ad Intel yang dirilis hari ini oleh Nielsen Indonesia.

No período de janeiro a setembro, o setor de bens de consumo de rápida movimentação (FMCG) e o setor de bens de consumo de consumo de baixo custo (barang konsumsi) tiveram um desempenho positivo. Adapun untuk sektor non-FMCG, sektor Telekomunikasi dan Properti mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu masing-masing 35% dan 65%.

Sementara dilihat berdasarkan kategori produk, Pemerintahan dan Organisasi Politik masih menjadi pengiklan terbesar dengan nilai belanja iklan Rp5,4 Triliun, disusul oleh Produk Perawatan Rambut dengan total belanja iklan Rp5 Triliun dan pertumbuhan sebesar 16%. Pengiklan terbesar ketiga adalah Peralatan dan Jasa Telekomunikasi dengan total belanja iklan sebesar Rp4,7 Triliun dan mengalami pertumbuhan 33% dibandingkan dengan Januari-September tahun 2016. Kategori Layanan Online berada di peringkat ke lima setelah Produk Perawatan Wajah dengan nilai belanja iklan mencapai Rp3,9 Trilyun dan pertumbuhan belanja iklan paling besar yaitu tumbuh hingga 49% dibandingkan tahun 2016.

Sementara itu merek-merek dengan belanja iklan tertinggi di sepanjang Januari-September 2017 adalah pendatang baru Meikarta dengan nilai belanja iklan mencapai Rp1,2 Trilyun, disusul oleh Traveloka dengan total belanja iklan sebesar Rp871,6 Miliar yang tumbuh sebesar 82% dibandingkan tahun sebelumnya. A Indomie, por sua vez, tem um total de investimentos em ações de 767,2 milhões de rúpias. Na categoria de Telecomunicações, o smartphone da Vivo é o mais vendido em todo o mundo, com um total de prêmios em dinheiro de 571,5 milhões de rúpias e até 60 milhões de dólares. O smartphone da Samsung tem uma taxa de desconto de mais de 121% e está sendo usado em uma loja de roupas com um total de Rp564,1 milhões.

O contribuinte que não perturba a confiança dos clientes é a mídia de TV, que representa 80% do total de pessoas que acreditam na confiança dos clientes, e 12%.

"Perlu diingat bahwa nilai belanja iklan TV yang kami laporkan selama ini hanya memperhitungkan iklan-iklan yang tayang di jeda iklan. Sementara itu, ada bentuk iklan TV lain yang masih belum dimasukkan dalam pelaporan. Jadi masih ada aktivitas iklan di TV yang belum terkuantifikasi nilainya.", kata Hellen Katherina, Diretora Executiva, Chefe de Negócios de Mídia, Nielsen Indonésia.

Formato Baru Iklan TV: Programa Iklan di Dalam

Em outras palavras, o usuário pode ter uma ideia de como produzir um produto a partir do seu programa. O formato iklan TV ini terdiri dari berbagai macam bentuk seperti Running Text, Product Placement, Template, Squeze Frame, Built-In, dan lain-lain. Sejak Mei 2017 Nielsen telah memonitor iklan dalam format-format ini secara 24 jam di 15 stasiun TV nasional.

Terhitung selama bulan Mei hingga Oktober 2017, sekitar seperlima atau 22% dari total 2,7 juta jumlah kemunculan suatu produk komersial terjadi di dalam tayangan program. Dari bagian tersebut, bentuk yang paling banyak adalah berupa Product Placement yang mencapai 29% dari jumlah tayangan, kemudian disusul oleh Running Text yang mencapai 18% dan Template yang mencapai 17%.

Jika dilihat dari sektor produk yang banyak beriklan, format iklan di dalam program lebih banyak didominasi oleh produk-produk Minuman (27%), disusul oleh produk Telekomunikasi (12%), dan Obat-obatan (12%), baru diikuti oleh produk-produk lainnya. O Kondisi ini sedikit berbeda dengan yang biasa ditemukan untuk iklan commercial break, yang didominasi oleh Produk Perawatan Pribadi (22%), kemudian disusul oleh produk Minuman (18%), dan Makanan (17%).

Em meados de outubro, algumas categorias de produtos têm um formato de vídeo em inglês que pode ser usado para vender produtos, como Layanan Online, Peralatan Komunikasi e Kopi & Teh, que podem ser usados em outras categorias, como o jeda iklan e o programa. As categorias de produtos em questão têm um formato específico para serem vendidas, misalnya seperti kategori Layanan Online yang lebih banyak beriklan di jeda iklan untuk genre program Berita (31% dari total iklannya) atau Informasi (21%) sementara memasang lebih banyak iklan di dalam program untuk tayangan Olahraga (45%) dan Hiburan (14%).

Programa de treinamento para o Ramadã

Berdasarkan data Nielsen Ad Intel selama bulan Mei-Oktober 2017, terjadi lonjakan iklan di dalam program di bulan Juni jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tayangan TV selama bulan Ramadhan (26 Mei-25 Juni) yaitu berupa sponsorship dari suatu produk. Membandingkan antara bulan puasa dengan bulan reguler (1-31 Juli), dari jumlah tayangan iklan yang terjadi, tidak mengejutkan jika periode jam 02.00-05.59 WIB mengalami peningkatan jumlah iklan tertinggi, mengingat banyaknya program-program sahur yang hanya tayang selama bulan puasa. Di periode waktu tersebut, jumlah iklan di commercial break meningkat 218%, sedangkan jumlah kemunculan produk komersial di dalam program meningkat hingga 642% dibandingkan dengan bulan reguler.

No total, o volume de negócios do programa foi de cerca de 107% no período do Ramadã. O aumento foi de 426% em relação ao mesmo período do Ramadã. Dari sektor Telekomunikasi ini, Oppo Smartphone menjadi merek yang paling banyak memasang iklan di dalam program selama bulan puasa dengan jumlah tayangan mencapai 5,102 kali, disusul oleh Vivo Smartphone dengan jumlah tayangan 1,714 kali selama bulan puasa.

*****

Tentang Nielsen Ad Intel

Informasi belanja iklan diambil dari data Ad Intel yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 99 surat kabar dan 123 majalah dan tabloid. Angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, dll. 

Tentang Nielsen

Nielsen N.V. (NYSE: NLSN) adalah perusahaan global yang menyediakan pemahaman komprehensif pada apa yang konsumen Tonton (Watch) dan Beli (Buy). Segmen Watch menyediakan layanan pengukuran total khalayak di seluruh perangkat di mana isi video, audio dan pesan dikonsumsi; bagi klien media dan agensi periklanan. Segmen Buy menyediakan pandangan global mengenai pengukuran kinerja industri ritel bagi para produsen dan peritel barang konsumsi. A Nielsen, que é membro da Nielsen para a indústria de pingüins e pingüins de todo o mundo, está disponível para ajudar a melhorar a qualidade de vida dos pingüins, mas também para analisar os dados de seus membros. Nielsen, sebuah perusahaan S&P 500, beroperasi di lebih dari 100 negara meliputi lebih dari 90 persen populasi dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nielsen.com