Loncat ke konten
Pusat Berita > Produk

wishnutama mendukung inisiatif pengukuran lintas media untuk pengembangan media dan periklanan di indonesia

5 menit dibaca | Maret 2020

Jakarta, 5 Maret 2020 - Digitalisasi dalam setiap aspek kehidupan merupakan perubahan yang tidak bisa dihindari, termasuk dalam industri media dan periklanan yang setiap harinya mengalami tuntutan untuk menciptakan terobosan-terobosan baru yang sesuai dengan dunia kekinian. Untuk itu, selain kreativitas, cara mengukur efektivitas dan efisiensi strategi pemasaran dan penempatan media membutuhkan metode dan cara perhitungan baru yang lebih canggih hingga ke tingkat paling detail. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dalam sambutannya di acara forum diskusi yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) dan Nielsen Media, yang bertajuk Measurement Matters: Menghitung Apa yang Penting.

Lebih lanjut, Wishnutama menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif P3I dan Nielsen untuk mendiskusikan dan menyepakati pengukuran lintas media yang dapat diandalkan oleh media dan industri periklanan, untuk mendukung kampanye pemasaran dan komunikasi yang lebih efektif dan efisien di era digital ini.

Selain Wishnutama, acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Sumiati yang mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam sambutannya, Sumiati menjelaskan upaya-upaya yang telah dan sedang dilakukan pemerintah terkait digitalisasi, antara lain rencana peluncuran tiga satelit High Throughput Satellite (HTS) tambahan untuk memberikan layanan konektivitas yang lebih baik, percepatan implementasi 5G serta mendorong percepatan beberapa regulasi prioritas seperti UU Perlindungan Data Pribadi, regulasi terkait aliran data lintas batas, dan UU Penyiaran.

Forum Measurement Matters Forum: Counting What Counts yang diselenggarakan minggu lalu oleh P3I dan Nielsen membahas pengukuran lintas media dalam lima sesi diskusi panel terpisah, yang menghadirkan perspektif dari berbagai pihak, yaitu media dan agensi televisi, pengiklan, Nielsen sebagai pengukuran media, media digital dan asosiasi industri.

Sesi pertama menghadirkan CEO Emtek Group Sutanto Hartono, CEO MNC Group David Audy, CEO Dentsu Aegis Network Indonesia Maya Watono dan Managing Director Nielsen Media South East Asia (SEA) Annette Kunst. Dari diskusi tersebut terungkap bahwa pengukuran lintas media menjadi penting karena perilaku konsumen dalam mengkonsumsi media kini telah menjadi multi-screen, dimana konsumen dapat menonton televisi, melihat konten di handphone dan membuka laptop dalam waktu yang bersamaan, sehingga pengukuran yang obyektif dan independen menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh para pelaku industri media.

Sesi kedua dilanjutkan dengan Head of Media & SEA Unilever Indonesia Eka Sugiarto, Global Marketing Director Mayora Group Ricky Afrianto, dan Brand Management & Strategy Senior Vice President Indosat Ooredoo Fahroni Arifin sebagai panelis yang dimoderatori oleh Rajat Basra, CEO Omnicom Media Group. Pada sesi ini para panelis membahas perlunya pengukuran yang benar-benar detil dan komprehensif untuk mengukur efektivitas kampanye pemasaran.

Pada sesi ketiga yang dipandu oleh Arindam Bhattacharya, Chief Strategy & Media Officer Dentsu Aegis Network Indonesia, Nielsen menghadirkan sejumlah pakar untuk berbagi pengalaman mengenai penerapan pengukuran lintas media. Maxim Ryabinko, Global Media Audience Measurement Product Leader Nielsen memaparkan mengenai pengukuran lintas media di Amerika dan Eropa, dilanjutkan dengan Steven Lindsay, SEA Digital Media Leader Nielsen yang mempresentasikan pengalaman di Filipina dan Thailand, serta Kartikeya Varma, Executive Director Nielsen Media Asia Pasifik yang memaparkan mengenai pengukuran digital di India.

Diskusi panel keempat menghadirkan para pelaku industri media digital, yaitu Brand Measurement Leader Google Indonesia Abishek Mrinmai, Marketing Science Lead Facebook Indonesia Adisti Latief, Digital Business Division Head Detikcom Network, Tengku Rizaldi, dan Country Head Twitter Indonesia & Malaysia, Dwi Ardiansyah. Sebagai moderator adalah Head of Digital Partner Mindshare Crisela Cervantes. Para panelis sepakat bahwa setiap platform memiliki tujuan yang berbeda, dan verifikasi data dari pihak ketiga sangat diperlukan, dengan tetap menjaga kerahasiaan data.

Forum ini diakhiri dengan diskusi panel yang menghadirkan asosiasi industri yang diwakili oleh Ketua Indonesian Digital Measurement Consortium (IDMC) Jerry Kustianto, Ketua P3I Janoe Arijanto, Sekretaris Jenderal Dewan Periklanan Indonesia (DPI) Neil Tobing, perwakilan ATVSI David Audy, dan perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Periklanan Indonesia (APPINA) Eka Sugiarto. Ketua Asia Pacific Media Forum (APMF) Andi Sadha memimpin diskusi

"Saat ini adalah momen dimana pengukuran lintas media sudah tidak bisa dihindari dan tidak bisa ditunda lagi. P3I mendukung penuh semua inisiatif untuk melakukan dan mempercepat terwujudnya alat ukur yang dapat dimanfaatkan oleh ekosistem Industri Periklanan," tutup Joe Arijanto, Ketua Umum P3I.

Baca dalam Bahasa Indonesia

Tentang P3I

Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) adalah perusahaan periklanan yang didirikan pada tahun 1972. Beranggotakan kurang lebih 450 perusahaan periklanan di seluruh Indonesia. P3I merupakan lembaga yang bertujuan untuk memajukan iklim usaha periklanan Indonesia, termasuk usaha periklanan, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan kreatifitas dan inovasi hingga penegakan etika periklanan Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai P3I, silakan kunjungi www.p3i-pusat.com

Tentang Nielsen

Nielsen Holdings plc (NYSE: NLSN) adalah perusahaan pengukuran dan analisis data global yang menyediakan pandangan paling lengkap dan tepercaya tentang konsumen dan pasar di seluruh dunia. Nielsen dibagi menjadi dua unit bisnis. Nielsen Global Media, penentu kebenaran untuk pasar media, menyediakan metrik yang tidak bias dan dapat diandalkan untuk industri media dan periklanan yang menciptakan pemahaman bersama mengenai industri yang diperlukan agar pasar dapat berfungsi. Nielsen Global Connect memberikan informasi dan wawasan yang akurat dan dapat ditindaklanjuti kepada para produsen dan peritel produk kemasan konsumen, serta gambaran lengkap mengenai pasar yang kompleks dan terus berubah, yang dibutuhkan perusahaan untuk berinovasi dan berkembang. Pendekatan kami memadukan data milik Nielsen dengan sumber data lain untuk membantu klien di seluruh dunia memahami apa yang terjadi sekarang, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan bagaimana cara terbaik untuk menindaklanjuti pengetahuan ini. Sebagai perusahaan S&P 500, Nielsen beroperasi di lebih dari 100 negara, mencakup lebih dari 90% populasi dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nielsen.com.

Kontak

Nielsen Company Indonesia

miladinne.lubis@nielsen.com